Bursa regional bereaksi positif pada pagi ini (27 November 2008) setelah Cina memotong suku bunga sebesar 108 basis poin. Pemotongan suku bunga di Cina ini merupakan yang terbanyak sejak 11 tahun terakhir. World Bank telah merevisi pertumbuhan ekonomi Cina dari 9.2% ke 7.5% pada tahun 2009. Sementara itu bursa di Amerika Serikat (AS) kembali melanjutkan rally dengan Dow naik 2.9% ke level 8,726 dan S&P 500 naik 3.5% ke level 887.
Para investor di Amerika Serikat tampaknya sudah memperhitungkan sebelumnya dan tidak bereaksi negatif terhadap data-data ekonomi yang baru saja dirilis. New home sales MoM (month on month) turun 5.3% (konsensus turun 5%), Durable goods order MoM turun 6.2% (konsensus turun 3%) dan Personal income MoM naik 0.3% (konsensus naik 0.1%). Dari energy market, harga minyak dunia ditutup menguat US3.6/barel dan berada pada level US$54.4/barel. Terdapat korelasi yang kuat antara performa harga minyak dunia dan performa bursa saham akhir-akhir ini dimana harga minyak dunia mengikuti sentimen dari bursa di Amerika Serikat semenjak para investor dan trader lebih memfokuskan perhatiannya pada sisi demand dari energi dibandingkan saat harga minyak masih mengalami rally, dimana permasalahan dari sisi supply energi lebih diperhatikan oleh para investor dan trader saat itu.
Para investor di bursa Indonesia nampaknya masih ragu dan memilih untuk merealisasikan keuntungan. Hal ini tampak dari sangat berfluktuasinya perdagangan kemarin. IHSG ditutup naik tipis 8.9 poin ke level 1,202.074. Perdagangan di BEI mulai terlihat ramai dengan value transaksi sebesar Rp2.2 triliun. BUMI menjadi salah satu saham yang paling berfluktuasi pada perdagangan kemarin, dimana pada awal perdagangan BUMI naik cukup tajam namun pada akhirnya ditutup dengan menyentuh batas bawah autorejection pada harga Rp920/saham.
Para investor memilih untuk melakukan trading jangka pendek dan secepatnya merealisasikan keuntungan dari saham BUMI dan berhati-hati untuk mengantisipasi selesainya due diligence BUMI oleh Northstar pada hari ini walaupun dikabarkan bahwa pihak Northstar akan tetap melakukan pembelian saham BUMI dari BNBR. Jatuhnya saham BUMI cukup memberikan tekanan jual pada IHSG dengan BUMI menjadi lagging mover pada perdagangan di BEI kemarin. Dari energy market, tekanan yang terus menerus terhadap harga minyak tampaknya mulai berakhir dalam jangka pendek dan hal ini turut menopang harga komoditi lainnya. Harga minyak dalam jangka pendek membentuk support pada US$50/barel Sementara itu bursa di Amerika Serikat kemarin libur menyusul hari Thanksgiving. Pada hari Senin di AS akan dirilis data dari Construction Spending dengan konsensus turun -0.9%. Hari ini IHSG akan bergerak relatif mendatar dengan kecenderungan melemah. IHSG membentuk support pada level 1,100 dalam jangka pendek.
Highlights
- 10% saham ELTY akan dijual ke investor Timteng
- BNBR akan mengubah alokasi penggunaan sisa dana hasil Right Issue
- UNVR menganggarkan capex sebesar Rp 600 miliar tahun depan
- ADHI incar kontrak Rp15.6 triliun tahun depan
- Northstar Pacific Partners akan membeli 10 – 20% saham BUMI
- INCO tetap akan lanjutkan tiga proyek utamanya
- PGAS menghentikan program buyback saham
- ANTM akan meningkatkan capex 2009 menjadi Rp 3.0 tn
- MDLN tengah mencari pinjaman Rp 60-80 miliar
- GGRM perkirakan akan mengalami perlambatan kinerja keuangan
- RUPSLB BYAN menyetujui pengangkatan dua komisaris tambahan
- Northstar Pacific Partners tetap akan membeli saham BUMI
- LPS suntik BCIC Rp2.5 triliun
- Bursa minta Bakrie ungkap identitas Odickson Finance
- Qtel keberatan untuk memisahkan unit usaha