Pilih Mana Saham Atau Reksadana
Ketakutan akan inflasi dan pajak sudah menjadi hantu yang mengerikan sekaligus ganas. Nah, di tengah situasi seperti ini, tabungan dan deposito jadi makhluk aneh yang jauh dari cantik. Pengembalian berupa bunga yang mini belum lagi dipotong pajak dan inflasi.Kalau sudah begitu, total penerimaan relatif menjadi kecil atau barangkali minus.
Tidak puas dengan tabungan dan deposito? Silahkan lirik saham atau reksa dana. Return keduanya lebih yahud. Tapi hati-hati, risiskonya juga lebih ganas, lho.
Saham
Berbeda dengan tabungan dan deposito yang relatif aman, bermain saham bisa dibilang sangat berisiko. Hanya saja. tingkat risikonya berbeda-beda untuk masing-masing saham. Dengan saham Anda bisa melakukan investasi secara periodik. Jika cara ini yang dipillih, Anda bisa membeli saham seliap bulan bahkan harian. Pagi masuk pasar dengan membeli, siang atau sorenya keluar dengan cara menjual dengan berharap memperoleh selisih positif harga beli dan harga jual. Selisih positif ini dikenal dengan sebutan capital gain. Sedangkan cara trading pagi masuk-sore keluar biasa disebut short term atau day trade.
Cara lain adalah long term. Anda membeli saham sekali, kemudian menyimpannya untuk jangka waktu yang panjang. Bisa tahunan atau bahkan mungkin lebih lama lagi. Mereka yang memilih cara ini biasanya mengincar dividen yang setiap tahun dibagikan secara rutin oleh emiten. Tentu saja, dividen hanya akan dibagikan jika per seroan berhasil membukukan laba. ltu pun sudah bisa dipastikan hanya sebagian laba, biasanya sebagian kecil, yang akan dibagikan kepada pemegang saham. Sedangkan bagian yang lebih besar umumnya menjadi laba ditahan, dan akan digunakan untuk berbagai keperluan lain. Di antaranya membayar utang, pengembangan usaha perseroan, dan lainnya.
Investasi saham tidak hanya menjanjikan keunggulan. Saham juga menyimpan kelemahan. Kebanyakan harga saham sangat rentan terhadap krisis ekonomi. Selain itu, kinerja masing-masing perusahaan penerbit saham juga punya peran penting. Inilah yang antara lain menjadi penyebab bergejolaknya harga saham. Akibatnya nilai saham bisa naik dan bisa juga turun. Saat naik, selamat, Anda memperoleh gain. Namun kalau sedang terjun, apa boleh buat, bukannya untung tapi untung.
Pertumbuhan ekonomi yang lebih baik membuat banyak diantara anda memburu capital gain di pasar saham. Capital gain seakan mudah didapat karena harga saham yang terus merangkak naik. Keyakinan membaiknya perekonomian dalam negeri akan berdampak positif pada peningkatan pendapatan atau keuntungan perusahaan. Bagi anda yang berorientasi pada dividen, tentu saatnya kini untuk membeli saham emiten di bursa. Keuntungan emiten yang lebih tinggi tentu akan memberi dividen yang lebih besar pula.
Reksa Dana
Bila Anda adalah investor pemula dan individual (bukan institusi), agaknya saham bukanlah instrumen investasi yang tepat. Apalagi jika dana di pundi-pundi terbatas, mungkin lebih baik dan bijak untuk memilih investasi pada instrumen reksa dana. Meski dengan dana yang kecil, peluang memperoleh return yang tinggi lewat reksa dana sangat terbuka.
Reksadana merupakan kumpulan dana banyak investor yang diinvestasikan pada berbagai instrumen investasi. Uang tersebut diperoleh dengan cara menjual unit penyertaan reksa dana. Anda dapat membeli unit reksa dana pada harga yang telah ditetapkan. Anda juga punya hak secara proporsional pada reksadana berdasarkan jumlah unit penyertaan yang ia miliki.
Uang yang dikumpulkan dari anda/investor disimpan oleh pihak ketiga yang independen yaitu bank kustodian. Begitu juga dengan saham obligasi dan instrumen lainnya yang dibeli oleh manajer investasi disimpan pada bank kustodian. Artinya, lewat instrumen reksa dana, Anda boleh tetap sibuk dengan aktivitas bisnis sehari-hari. Hal ini dimungkinkan karena dana Anda akan dikelola oleh manajer investasi profesional dan berpengalaman. Anda tidak perlu direpotkan dengan urusan riset, transaksi, dan urusan tetek bengek lainnya layaknya bila berinvestasi langsung di lantai bursa.Bayangkan, di reksa dana ini tingkat keuntungan yang diperoleh pemegang unit reksa dana tidak tanggungtanggung, ada yang mencapai 94%.
Reksa dana pun banyak bentuk. Anda tinggal memilih sesuai dengan karakter investasi yang diinginkan. lnvestasi di reksa dana memungkinkan Anda mendapatkan hasil investasi dari beragam instrumen investasi dan sangat likuid. Anda bisa pilih reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap (obligasi), reksa dana pasar uang, reksa dana campuran, dan reksa dana terproteksi atau terstruktur.
Investasi di reksa dana praktis juga sangat likuid, kapan pun bisa dicairkan. Berbeda dengan deposito yang dikenakan pinalti bila ditarik ebelum jatuh tempo. Manfaat lainnya, apabila anda berinvestasi ke obligasi dikenai pajak 15%, maka berinvestasi melalui reksa dana yang sasaran investasinya obligasi tidak dikenai pajak.
Salam.